NIP |
: 22940042 |
Kelompok Keahlian |
: Material, Lingkungan, dan Konversi Energi |
Jumlah Tim yang Dibutuhkan |
: 1 |
Tanda Tangan |
|
Dosen / Praktisi #1 |
: Rahmat Awaludin Salam |
|
|
Dosen / Praktisi #2 |
: |
|
|
Dosen / Praktisi #3 |
: |
|
Judul / Topik yang Ditawarkan |
: Sistem Monitoring Pergerakan Tanah untuk Pemantauan Lereng di Perlintasan Kereta Api |
Sumber Dana |
: |
Ditawarkan pada sem. / thn. ajaran |
: Semester 1 2024/2025 |
Jumlah mahasiswa |
: 3 dari kuota: 3
|
|
Urutan mahasiswa |
Nama |
NIM |
|
Mahasiswa #1 |
: Muhammad Rifqi Baharuddin |
1104213042 |
|
Mahasiswa #2 |
: Airy Evisixta Chrysalish |
1104213006 |
|
Mahasiswa #3 |
: Mira Karisma |
1104210076 |
|
Mahasiswa #4 |
: |
|
|
Mahasiswa #5 |
: |
|
Deskripsi Singkat Topik yang Ditawarkan:
Saat ini, PT. Kereta Api Indonesia belum memiliki sistem pemantauan pergerakan tanah lereng di sepanjang jalur kereta api. Hingga saat ini, pemantauan pergerakan tanah biasanya menggunakan extensometer yang harus dipasang di banyak titik pantauan sehingga tidak efektif baik dari sisi teknis pemasangan alat dan biaya.
Oleh karena itu, diperluka inovasi sistem pemantauan pergerakan tanah berbasis serat optik. Dengan memanfaatkan serat optik, pergeseran tanah dapat diperkirakan dengan metode optical fiber loss (OFL) dan optical time domain reflectometer (OTDR). Jika menggunakan extensometer untuk pendeteksian pergerakan tanah lereng, diperlukan banyak titik pemasangan divais extensometer. Namun dengan memanfaatkan fiber optik, cukup satu divais untuk memantau satu lereng.
|
Latar Belakang Permasalahan:
Hingga saat ini tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia dengan tingkat rata-rata 552 kejadian dalam 4 tahun terakhir. Tingginya tingkat kejadian longsor tersebut mencatatkan negara Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat rentan akan terjadinya longsor di Asia (Froude & Petley, 2018). Seiring dengan proses investigasi yang dilakukan, banyak daerah di Indonesia yang sangat rentan terjadi bencana longsor, tak terkecuali daerah-daerah yang dilalui oleh jalur kereta api. Setidaknya lebih dari 400 titik di sepanjang jalur kereta api di Pulau Jawa yang berpotensi mengalami bencana longsor.
PT. Kereta Api Indonesia sebagai mitra DUDI memerlukan sistem yang dapat mantauan pergerakan tanah lereng di sepanjang jalur kereta api. Dengan sistem tersebut maka diharapkan potensi longsor dapat diperkirakan. Sehingga selain dapat menghindari kerugian akibat gangguan proses perjalanan kereta api yang terkendala longsoran, keamanan dan keselamatan penumpang menjadi salah satu poin utama dibutuhkannya sistem tersebut.
|
Konsep:
|
Keterampilan / Skill yang Dibutuhkan:
- Instrumentasi
- Programming
- Desain 3D
|
Sifat:
- Penyelesaian permasalahan memerlukan pengetahuan keteknikan yang mendalam.
- Permasalahan melibatkan isu-isu yang luas, saling bersinggungan, dan melibatkan masalah non teknis.
- Permasalahan tersebut bukan masalah yang dapat diselesaikan dengan solusi atau praktek-praktek yang standar.
- Permasalahan melibatkan pemangku kepentingan yang beragam dengan berbagai kebutuhan.
- Permasalahan tingkat tinggi yang meliputi beberapa bagian.
|